Rabu, 20 April 2011

Agen Keamanan Iran serbu Mir Hossein


AP PHOTO
Mir Hossein Mousavi, tokoh oposisi berjambang putih (tengah).
TEHERAN, KOMPAS.com - Agen-agen keamanan Iran menyerbu kantor pemimpin oposisi Mir Hossein Mousavi, demikian dilaporkan situs beritanya, Kamis (16/9/2010). "Kemarin malam, agen-agen keamanan menyerbu kantor Mir Hossein Mousavi. Mereka menggerebek bangunan itu dan mengambil sejumlah peralatan," termasuk komputer," kata Kaleme.com, tanpa menyebutkan lokasi pasti kantor tersebut.
"Serangan oleh agen-agen keamanan berpakaian sipil terhadap kantor Mousavi itu tampaknya menunjukkan bahwa sebuah tahap lain pembatasan telah dimulai," katanya.
Menurut laporan itu, manajer kantor tersebut ditangkap dalam beberapa hari ini.
"Berdasarkan laporan-laporan yang diterima Kaleme, kami memperkirakan akan ada tindakan yang lebih gencar," terhadap pemimpin oposisi, kata situs itu.
Laporan tersebut mengatakan, penyerbuan itu merupakan upaya untuk mencegah Mousavi berkomentar mengenai situasi ekonomi Iran.
"Krisis ekonomi mendatang... termasuk hal yang dikhawatirkan pemerintah..." katanya.
"Mereka mengalihkan opini publik dengan menerapkan pembatasan-pembatasan terhadap orang dari Gerakan Hijau seperti Mousavi and (Mehdi) Karroubi yang berusaha menyampaikan berita mengenai status negara," tambah Kaleme.
Mousavi dan pemimpin oposisi itu tetap menolak keabsahan pemerintah Presiden Mahmoud Ahmadinejad, yang terpilih kembali tahun lalu dalam pemilu yang disebut-sebut sebagai bermasalah.
Iran dilanda pergolakan besar setelah pemilihan umum tahun lalu yang disengketakan.
Ratusan reformis ditahan dan diadili dalam penumpasan terhadap oposisi pro-reformasi setelah pemilihan umum presiden 12 Juni 2009 yang dipersoalkan, yang disusul dengan kerusuhan terbesar dalam kurun waktu 31 tahun.
Dua calon presiden yang kalah, Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karroubi, mantan ketua parlemen yang berhaluan reformis, bersikeras bahwa pemilihan Juni itu dicurangi untuk mendudukkan lagi Mahmoud Ahmadinejad ke tampuk kekuasaan.
Meski ada larangan protes dan penindakan tegas dilakukan oleh aparat keamanan, para pendukung oposisi berulang kali memanfaatkan acara-acara umum untuk turun ke jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar