Sabtu, 16 April 2011

CIA dan Al Qaeda kerjasama demi kepentingan AS di Yaman

Analis politik dari Damaskus, Taleb Ibrahim, mengatakan bahwa ada kerja bersama antara Al Qaeda dan CIA untuk menciptakan argumentasi nyata bagi Amerika Serikat untuk melakukan operasi militer di Yaman.
Menurut Ibrahim, AS akan menggunakan Al-Qaeda sebagai alasan untuk menyerang Yaman dan mendirikan kediktatoran lain sebagai ‘wayang’ untuk menggantikan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang semakin tidak populer dan segera akan kehilangan kekuasaan.
“Jadi, sangat penting untuk Barat dan Arab Saudi untuk mengontrol transfer kekuasaan di Yaman. Mereka mengatakan bahwa kuda tua, Ali Abdul-Saleh, sudah tidak lagi menguntungkan mereka dan memberikan lebih banyak masalah bagi mereka.” kata Ibrahim.
Lebih jauh Ibrahim menjelaskan bahwa posisi AS dan Arab Saudi tidak lagi mengemis kepada Saleh seperti sebelumnya, dan bisa menemukan orang lain yang akan menjaga kepentingan mereka di Yaman dan juga menjaga kepentingan lain dari Arab Saudi di Yaman.
Ibrahim juga mengakui bahwa presiden Saleh pernah menggunakan Al Qaeda untuk kepentingannya.
“Seperti kita ingat, Ali Abdul-Saleh sendiri membawa al-Qaeda ke Yaman untuk melawan Yaman selatan ketika mereka mencoba mendobrak kesatuan Yaman. Dan sekarang kita menemukan bahwa masalah yang sama dari al-Qaeda di Afghanistan telah dilihat Amerika terjadi di Yaman, dan ini merupakan bahaya nyata di Yaman.” jelasnya.
Namun, Ibrahim juga menggarisbawahi bahwa meskipun Saleh berhasil digulingkan masih akan menyisakan berbagai masalah di Yaman.
“Semua jenis masalah di Yaman: pengangguran, struktur suku, tentara yang lemah, perpecahan sebuah negara, miskinnya infrastruktur. Semua negara-negara Teluk Persia harus membayar investasi yang besar untuk pekerjaan dan faktor lain di Yaman.” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Ibrahim, setidaknya ada 60 juta senjata di tangan suku-suku dan penduduk. Campuran eksklusif faktor sosial ini, ekonomi dan kesukuan tidak harus diselesaikan segera tetapi sebagian untuk waktu yang sementara.
“Saya kira pada titik ini bahwa al-Qaeda dan CIA bekerja menuju hal yang sama untuk menjaga tekanan Amerika di seluruh negara-negara Teluk Persia. Dan membuat semacam argumen nyata bagi mereka untuk tinggal dan menjaga keberadaan militer di daerah Teluk Persia, untuk menyebarkan kekuatan, dan melakukan pengeboran di daerah ini.” pungkasnya.


referenai : kedaiberita.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar