Mubarak Senior ditahan atas dugaan korupsi serta penyalahgunaan kekuasaan selama 30 tahun memimpin Negeri Piramida tersebut. Ada pun dua juniornya itu ditahan dalam kasus korupsi dan kekerasan.
Sebagaimana dilaporkan BBC, Mubarak belum ditahan karena beberapa jam sebelumnya masuk rumah sakit lantaran mengalami gangguan jantung di Sharm el-Sheikh, sebuah kawasan peristirahatan di pesisir Laut Merah. Di tempat itulah pria 82 tahun tersebut tinggal sejak dipaksa lengser menyusul terjadinya revolusi selama 18 hari pada 12 Februari lalu.
Mubarak, istri, serta dua anaknya memang dilarang meninggalkan Mesir. Harta kekayaan mereka yang mencapai miliaran dolar Amerika Serikat telah dibekukan.
Sementara itu, Gamal dan Alaa langsung ditahan kemarin. Sebagaimana dilaporkan Associated Press, mobil polisi yang membawa kakak-adik tersebut dilempari massa ketika melintas di Sharm el-Sheikh.
’’Kejaksaan Agung memerintahkan penahanan mantan Presiden Hosni Mubarak serta putra-putranya, Gamal dan Alaa, selama 15 hari dan bisa diperpanjang menunggu hasil investigasi. Kepada mereka telah ditunjukkan perkembangan terkini penyelidikan kasus mereka,’’ bunyi pengumuman Kejaksaan Agung Mesir di akun Facebook mereka kemarin.
Menurut Menteri Kehakiman Mesir Mohammed el-Guindi, meski sakit, penyelidikan terhadap Mubarak tetap dilakukan. New York Times melansir, Mubarak ditanyai di rumah sakit. Proses itu dimulai sejak dia masuk rumah sakit. Berarti, kondisi Mubarak tidak kritis.
Penyelidikan kasus-kasus yang melibatkan Mubarak dan anak-anaknya tersebut tak lepas dari tekanan publik setempat. Dipelopori anak-anak muda, mereka tak puas dengan hanya lengsernya Mubarak.
Massa yang berdemonstrasi di Lapangan Tahrir, Kairo, menuntut segala bentuk penyalahgunaan wewenang yang dilakukan keluarga Mubarak diinvestigasi. Sabtu lalu 9 April, mereka sempat dibubarkan paksa oleh sekelompok massa berpakaian preman sehingga mengakibatkan dua orang tewas.
Senin lalu 11 April, melalui pernyataan selama lima menit yang direkam dan kemudian ditayangkan jaringan stasiun televisi asal Arab Saudi, Al Arabiya, Mubarak membantah segala tuduhan yang diarahkan kepada dirinya dan keluarganya.
Dia juga menyatakan bahwa tuduhan itu telah merusak reputasi dirinya dan keluarganya. Karena itulah, mantan pemimpin yang dipaksa mundur melalui demonstrasi yang menewaskan sekitar 800 orang tersebut bertekad akan bekerja keras untuk merehabilitasinya.
Alaa dan Gamal yang memiliki kekayaan yang disimpan di bank di berbagai negara dikenal sebagai broker investasi. Setiap investor asing yang masuk Mesir harus memberi mereka upeti dulu kalau ingin mendapatkan izin investasi.
Sejumlah petinggi militer di dewan militer yang berkuasa di Mesir sejak Mubarak lengser juga dituding para demonstran turut terlibat dalam korupsi. Karena itulah, ada kesan bahwa dewan berupaya melindungi Mubarak.
Salah satunya, membawa Mubarak ke rumah sakit. ’’Tampaknya, mereka berupaya agar Mubarak bisa keluar dari Mesir dengan alasan pengobatan,’’ kata Hani Shakrallah, editor di kantor berita Ahram Online, kepada New York Times.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar