Seolah-olah penggerebekan para mujahidin di Aceh dan pembunuhan As  Syahid Dulmatin dan dua rekannya merupakan hadiah dari Presiden SBY  kepada Presiden Obama. Seolah-olah SBY secara tidak langsung ingin  mengemis kepada Obama agar Indonesia semakin besar mendapat bantuan  finansial untuk penumpasan para teroris (baca: mujahidin) di Indonesia.  Ini merupakan mental inlander atau budak ketika menghadapi tuannya.  Jelas mental inlander SBY itu sangat memalukan bagi seorang pemimpin  Indonesia, bangsa muslim terbesar di dunia.
Bahkan yang lebih memalukan lagi adalah, sebelum rakyat Indonesia  sendiri mengetahui kematian As Syahid Dulmatin, Presiden SBY sudah  memberitahu rakyat Australia lewat pidatonya di Parlemen Australia di  Canberra yang dihadiri PM Kevin Ruud. Seolah-olah SBY sekali lagi ingin  mengemis-ngemis dan cari muka kepada negara Kangguru itu agar semakin  deras mengucurkan dolarnya ke Indonesia demi menumpas perjuangan para  mujahidin. Memang selama ini AS tercatat membantu 100 juta dolar untuk  penumpasan para mujahidin Indonesia, sementara Australia lebih dari 450  juta dolar.  
Kalau dengan negara Kangguru yang hanya berpenduduk 15 juta orang  saja SBY sudah bermental budak dan mengemis-ngemis, apalagi dengan  negara super power AS, dimana SBY pernah bangga dengan menyebut sebagai  negara keduanya tersebut. Jelas SBY tidak hanya akan bermental budak  tetapi sudah menjadi penjilat. Tidak menutup kemungkinan SBY akan  mengadaikan negaranya demi mendapat pujian dan kucuran dana dari negara  penjajah Irak dan Afghanistan tersebut.
Hal itu tampak dalam sambutanya pada kunjungan Presiden Barack  Obama kali ini. Ribuan polisi dan TNI dikerahkan untuk mengantisipasi  gangguan terhadap keberadaan musuh besar umat Islam tersebut, meski  Obama diperkirakan hanya berada selama tiga hari di Indonesia. Bahkan  patung Obama dari perunggu seharga Rp 100 juta sudah dibuat jauh hari  sebelumnya demi menyambut kunjungan tersebut.    
Padahal sesungguhnya Obama yang pernah mempunyai ayah tiri orang  Indonesia dan pernah bersekolah selama 4 tahun di Jakarta itu, ternyata  selama ini jauh lebih kejam terhadap umat Islam daripada pendahulunya,  mantan Presiden George Bush. Obama dengan biadab memerintahkan  pasukannya untuk membumihanguskan Kota Marjah di Afghanistan pada  Februari lalu dan akan menyusul Kota Kandahar pada April nanti. Ribuan  orang termasuk anak-anak, wanita dan orang tua turut tewas dalam  pembumihangusan Kota Marjah tersebut.
Obama juga pernah berjanji akan menutup “kamp gulag” Guantanamo  sebagai tempat penyiksaan sistimatis terhadap ratusan mujahidin dari  seluruh dunia dan menarik pasukan AS dari Irak. Namun terbukti hingga  sekarang janji tersebut hanya omong kosong dan gombal semata. Obama  bahkan memerintahkan penambahan 30 ribu pasukan AS  untuk diterjunkan  dalam perang sistimatis dan kejam untuk menumpas mujahidin di  Afghanistan. Jelas Obama adalah penjahat perang dan dan najis serta  haram hukumnya masuk ke Indonesia.
Berikut ini wawancara Tabloid Suara Islam dengan Amir Jama’ah  Anshorut Tauhid dan pendiri Ponpes Al Mu’min Ngruki Sukoharjo, Ustad Abu  Bakar Ba’asyir, seputar rencana kunjungan Obama ke Indonesia dan  bagaimana seharusnya reaksi umat Islam dalam menanggapi kunjungan yang  rencananya akan dilakukan pada 21-23 Maret tersebut.          
Bagaimana pandangan Ustad Abu mengenai kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia ?
AS adalah negara kafir harbi, negara kafir yang sedang aktif  memerangi Islam, karena AS adalah alatnya Zionis Yahudi Israel. Mereka  menginginkan Islam jangan sampai tegak terutama khilafah. Jadi jelas AS  merupakan musuh Islam yang aktif.
Di dalam Al Quran, umat Islam dilarang menjadikan teman orang yang  memerangi Islam. Allah melarang menjadikan orang-orang kafir yang  memerangi agamamu dan mengusir kamu dan orang-orang kafir yang membantu  orang-orang memerangi kamu untuk menjadikan mereka teman. Barangsiapa  yang menjadikan teman, maka mereka dholim. Dholim disini bisa diartikan  murtad.  Jadi sudah jelas AS itu musuh Islam yang sedang aktif memerangi  Islam.
Mengenai kunjungan Obama, saya sangat sakit hati karena musuh Islam  yang telah menbunuhi orang-orang Islam seperti anak anak, wanita, orang  tua, orang dewasa, sipil maupun militer di Palestina, Pakistan,  Afghanistan, Irak, Yaman, Somalia bahkan Bosnia. Dulu Irak pernah  diembargo sampai rakyatnya kelaparan. Orang semacam itu sekarang akan  datang kesini dengan gaya damai. Itu adalah suatu penghinaan  terang-terangan terhadap umat Islam Indonesia.
Sebenarnya kalau pemerintah Indonesia masih mengakui Islam,  seharusnya kunjungan Obama di stop kecuali kalau dia datang ingin  berdamai dari memusuhi Islam, itu baru lain. Seperti mereka ingin  menghentikan total memusuhi Islam agar Islam tegak sebagai khilafah di  muka bumi. Tetapi kalau datang tanpa tujuan demikian, saya yakin pasti  ada niat-niat jahat. Tak ada musuh Islam yang aktif memerangi Islam, kok  tidak memiliki niat jahat. Mereka pasti memiliki niat jahat terhadap  umat Islam Indonesia.
Barangkali dulu Obama pernah bersekolah di Jakarta sehingga akan disambut dengan meriah disini ?
Itu tidak bisa dijadikan alasan, barangkali dulu dia Islam tetapi  sekarang sudah murtad. Bahkan Obama lebih dekat kepada Yahudi jika  dibandingkan dengan Presiden AS lainnya. Ada buku yang berjudul “Obama  100 Persen Yahudi”. Justru kita kecewa dan malu, masya’ Allah pernah  sekolah di Indonesia, kok sekarang malah menjadi musuh Islam yang sangat  kejam.
Bagaimana perbandingan kejahatan Obama dengan Bush terhadap umat Islam ?
Sama ! Hanya saja Bush memakai jalan keras dan Obama jalan lunak  untuk menipu umat Islam. Terapi tingkat kejahatannya sama, yakni untuk  menghancurkan Islam sehingga jangan sampai khilafah tegak. Semua orang  Islam yang membela Islam dengan jalan jihad,  harus dibunuhi semua.  Mereka dikatakan teroris, karena mereka tahu bahwa kalau Islam  diperjuangkan dengan jihad, pasti akan menang. Maka semua mujahid  dibunuhi dan dimana mana dituduh dan difitnah sebagai teroris. Tujuannya  jangan sampai Islam berkuasa. Boleh Islam, tetapi harus dibawah  kekuaasan mereka supaya mudah digerogoti sedikit demi sedikit.
Penyebab perang di Irak dan Afghanistan yang sudah berlangsung  hampir satu dasawarsa ini dengan korban lebih dari satu juta umat Islam,  bukanlah Obama tetapi Bush ?
Betul, tetapi dilanjutkan Obama. Untuk memerangi mujahid  dilanjutkan Obama. Obama menarik pasukannya dari Irak untuk dipindah ke  Afghanistan guna memerangin mujahid disana. Obama masih tetap memerangi  umat Islam, bukan menghentikannya.
Padahal Obama mendapat Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2009 lalu ?
Yang memberi hadiah Nobel semuanya Iblis, mereka bukan manusia.  Siapa yang memberi hadiah Nobel, PBB isinya juga Iblis semua. Itu  tidak boleh dijadikan ukuran, karena ukuran mereka tentang hak dan  bathil itu tidak ada. Mereka tidak mengerti hak dan bathil. Orang kafir  tidak mengerti hak dan bathil, yang bathil dikira hak dan yang hak  dikira bathil. Maka Obama yang memerangi Islam diberi hadiah Nobel  Perdamaian, itu yang bathil dikira hak. Jadi tidak bisa dijadikan  ukuran, itu semua bodoh, karena tidak mengerti mana yang hak dan mana  yang bathil.
Jadi pemberian hadiah Nobel Perdamaian kepada Obama, umat Islam  tidak boleh tertipu. Itu tidak bisa dijadikan ukuran sebab mereka tidak  jujur. Kalau mereka mau jujur, Obama seharusnya dimasukkan dalam  pemimpin agresor meski dengan cara lunak. Sebab kalau tidak, semestinya  semua tentara AS di Irak dan Afghanistan wajib ditarik semua. Juga dari  Filipina, Palestina, Yaman dan Somalia, mereka seharusnya ditarik  semuanya, tetapi kenyataannya kan tidak.
Jadi saya tetap menyatakan menentang kedatangan Obama, tetapi hanya  bisa dengan pernyataan. Saya tidak setuju menolak kedatangan Obama  dengan cara gerakan, sebab nanti akan diperalat dan ditungangi, malah  umat Islam yang kena. Saya kira cukup dengan pernyataan saja, tidak  perlu dengan gerakan.
Obama pernah mengatakan ketika kampanye pemilihan presiden AS, akan  menarik tentaranya dari Irak jika terpilih, tetapi ternyata sampai  sekarang belum dilakukannya ?
Mungkin ditarik tetapi dipindahkan ke Afghanistan, itu namanya  politik, itu namanya makar dalam Islam. Memang orang kafir selalu  membuat makar, tetapi Allah akan membalas makar mereka. Walhasil, jangan  percaya dengan omongan Obama, sebab dia tidak bisa dipercaya.
Selama ini AS selalu memerangi umat Islam, apakah karena kuatnya lobby Yahudi di Washington ?
Saya selalu mengatakan AS adalah budaknya Yahudi. Sebagai budak,  pemerintah AS disuruh apa saja oleh orang Yahudi pasti mau. Memang  otaknya mereka adalah Yahudi. Memang Yahudi menguasai ekonomi dan  politik AS, sehingga mudah diperalat Yahudi. Singapura juga budaknya  Yahudi. Saya khawatir, nantinya Indonesia bisa jadi budaknya Yahudi.
Mengapa AS tidak bersedia menarik pasukan dari Afghanistan, tetapi justru terus menambahnya ?
Karena itu merupakan tugas dari Yahudi untuk melumpuhkan para  mujahidin Afghanistan yakni jangan sampai khilafah berdiri. Sebab kalau  mujahidin dibiarkan maka mereka akan menang dan Afghanistan akan menjadi  negara Islam yang sebenarnya. Irak juga jadi negara Islam dan akhirnya  tegak khilafah. Itu memang sudah menjadi misi Yahudi. Islam harus  dihancurkan, jangan sampai tegak khilafah dengan kekuasaan Islam di  dunia.
Strategi Yahudi ada dua. Pertama, tumpas cita-cita umat Islam yang  ingin menegakkan kekuasaan Islam. Kalau perjuangan umat Islam ingin  menegakkan kekuasaan, jangan diberi kesempatan. Tetapi kalau supaya  nilai-nilai Islam diamalkan, tidak apa apa bahkan kalau perlu dibantu.
Kedua, dalam memperjuangkan Islam, kalau umat Islam memakai sistim  dakwah dan sosial apalagi demokrasi, kalau perlu dibantu. Tetapi kalau  memakai sistim jihad, harus ditumpas. Itulah misi yang ditugaskan Yahudi  kepada setiap pemerintah AS termasuk Obama, yakni menumpas cita-cita  tegaknya daulah Islamiyah atau khilafah dan menumpas sistim perjuangan  dengan sistim jihad. Kalau perjuangan diluar jihad bagi mereka tidak apa  apa. Tetapi kalau sudah memakai jihad wajib ditumpas, bagaimanapun  caranya.
Apa yang dimaksud khilafah seperti zaman Turki Usmani dulu ?
Khilafah Islamiyah seperti zaman Nabi, zaman Khulafaur Rasyidin,  zaman Khalifah, tentu ada naik turunnya. Ada janji dari Nabi akan tegak  sistim khilafah.
Apakah dengan tegaknya khilafah Islamiyah, maka dunia dikuasai Islam ?
Dunia akan dikuasai Islam. Menurut konsep Islam, orang kafir tidak  boleh dipaksa masuk Islam, tetapi wajib dipaksa tunduk dibawah kekuasaan  Islam. Umat Islam diperintahkan untuk menaklukkan semua orang kafir  dibawah kekuasaan Islam, tetapi mereka tidak boleh dipaksa masuk Islam.
Kalau dunia dikuasai orang kafir pasti akan rusak. Kalau dunia  ingin menjadi baik, mesti Islam yang berkuasa. Karena hanya Islam yang  hak dan adil. Maka kalau kafir yang berkuasa, pasti dunia akan rusak.  Karena itu konsep Islam adalah kafir boleh hidup tetapi harus dibawah  pengawasan islam, bukan sebaliknya atau bukan sama–sama berkuasa. Karena  orang kafir itu kerjanya khianat, menganggu dan sebagainya.
Apa mungkin umat Islam melawan AS sebagai satu-satunya negara super power di dunia sekarang ini ?
AS sebagai negara super power itu omong kosong. Super power hanya  dari segi materi, tetapi dari segi moral sangatlah lemah. Adapun yang  menentukan kemenangan peperangan bukanlah persenjataan tetapi moral  force. Menurut para ahli perang, fungsi senjata dalam perang hanya 20  persen, selebihnya 80 persen adalah moral force. Bagi kita moral force  adalah akidah yang kuat dan keinginan mati syahid. Itu yang tidak  dimiliki tentara AS di Afghanistan. Maka setiap tentara AS disana ketika  menghadapi mujahidin pasti stres.
Dahulu tentara Uni Soviet juga begitu di Afghanistan. Tentara  Afghanistan yang disuruh bertempur, karena mereka tidak memiliki moral  force. Tetapi Mujahidin, meskipun senjatanya lemah namun mempunyai moral  force yang tinggi. Mereka memiliki keyakinan, hidup menang mati juga  menang. Jadi tidak perlu dikhawatirkan dengan super power AS. Apalagi  sekarang ekonomi AS diambang kehancuran akibat menanggung biaya perang  di Irak dan Afghanistan.
Apa itu menjadi rahasia mujahidin sehingga mampu bertahan selama  hampir satu dasawarsa dalam perang di Afghanistan menghadapi pasukan AS  dan NATO dengan persenjataan super modern ?
Memang ada hadis dari Nabi, dimana dikatakan akan selalu ada  sekelompok umatku yang berjihad menegakkan kebenaran. Jadi jihad tidak  bisa dihilangkan. Seandainya berhasil ditumpas pasti akan muncul lagi,  karena memang Islam akhirnya akan menang. Adapun yang kalah dan sudah  mati syahid, nanti Allah akan memunculkan yang lain sampai Islam menang.
Bagaimana saran Ustad Abu kepada pemerintah Indonesia dalam menanggapi kunjungan Obama kali ini ?
Sebaiknya pemerintah Indonesia menggagalkan kunjungan Obama, karena  akan sangat menyakiti hati umat Islam Indonesia yang mayoritas, sampai  nanti ada penyelesaian yang benar-benar jujur. Sekarang ini AS tidak  jujur dan sedang mengobarkan Perang Salib baru. Saya berharap pemerintah  Indonesia mengerti hati dan perasaan umat Islam, sebab umat Islam  sangat sakit hati dan merasa terhina dengan kedatangan musuh besar umat  Islam sekarang ini, Presiden AS Barack Obama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar