WARSAWA - Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin mengecam pakta  Molotov-Ribbentrop tahun 1993 sebagai sesuatu yang "tidak bermoral".  Kecaman itu disampaikan Putin dalam tulisannya di surat kabar Polandia  Gazeta Wyborcza.
Asal tahu saja, perjanjian itu ditandatangani  Perdana Menteri Uni Soviet Vyacheslav Molotov dan Perdana Menteri  pemerintahan Nazi Joachim Von Ribbentrop. Pakta itu secara rahasia  memisahkan Baltik dan bagian utara Eropa antara Uni Soviet dan Nazi  Jerman. Para ahli sejarah mengatakan hal itulah yang mendorong Jerman  menginvasi Polandia pada 1 September 1939, yang membuat pecahnya Perang  Dunia II.
Dikutip dari VOA, Selasa (1/9/2009), Putin berada di  Polandia untuk menghadiri perayaan 70 tahun awal Perang Dunia II. Dia  juga akan bertemu Perdana menteri Polandia Donald Tusk dan juga bertemu  perdana menteri Belanda, Finlandia, Bulgaria, Kroasia, dan Slovenia.
Dalam  tulisannya, Putin juga menyalahkan negara-negara Eropa lain karena  menolak mendukung Uni Soviet, sehingga meninggalkan Moskow sendirian  menghadapi ancaman Nazi.
Dia juga menulis bahwa pembunuhan  besar-besaran ribuan warga Polandia tahun 1940 oleh pasukan Soviet di  Katyn Forest sebagai sebuah kejahatan, dan Rusia memiliki tugas untuk  menghilangkan beban ketidakpercayaan dan prasangka yang ditinggalkan  masa lalu.
"Bayang-bayang masa lalu tidak boleh menggelapkan  kerja sama hari ini dan di masa depan antara Rusia dan Polandia," kata  Putin, yang dikutip dari Reuters.
Perdebatan antara Rusia dan  Barat mengenai siapa yang bertanggung jawab bersama Adolf Hitler atas  permulaan Perang Dunia II akan membayangi perayaan perang yang paling  dahsyat di muka bumi itu.
Pidato Putin di Pelabuhan Gdansk hari  ini akan dicermati oleh rakyat Polandia, Baltik, dan lainnya yang  tersakiti oleh upaya Moskow untuk menutup-tutupi peran diktator Soviet  Josef Stalin 70 tahun lalu.
Meski melontarkan kecaman, namun sepertinya Putin tidak akan meminta maaf atas pakta tersebut.
"Tujuan  Putin adalah untuk menetralkan setiap upaya untuk meninjau kembali  sejarah Perang Dunia II," kata Yuri Ushakov, ajudan bidang kebijakan  luar negeri Putin.
Jajak pendapat yang dirilis surat kabar  Rzeczpospolita pada Senin kemarin menyebutkan, mayoritas rakyat Polandia  percaya Moskow berbagi tanggung jawab yang sama dengan Berlin atas  pecahnya Perang Dunia II.(jri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar