Awal karier
Terlahir dari keluarga petani di Strelkovka,  Maloyaroslavets Raion, Kaluga Guberniya (sekarang Zhukovo Raion Kaluga  Oblast), Zhukov kemudian hijrah ke Moskow, dan pada tahun 1915, Zhukov  menjalani wajib militer di Tentara Kekaisaran Rusia. Semasa Perang Dunia  I, Zhukov mendapat anugerah berupa medali penghargaan Salib Santo  George sebanyak dua kali dan dipromosikan pada jabatan opsir  non-komisioner atas keberaniannya di medan perang. Dia kemudian  bergabung dengan Partai Bolshevik tidak lama setelah terjadinya Revolusi  Oktober, dan latar belakang kehidupannya yang miskin menjadi semacam  aset baginya didalam badan Partai. Setelah sembuh dari tifus, dia  bertempur dalam Perang Saudara Rusia dari 1918 sampai 1920, dan  mendapatkan penghargaan Order of the Battle Red Banner karena berhasil  membungkam pemberontakan rakyat yang dipicu oleh orang-orang non-komunis  / ("Kaum Rusia Putih").
Pada 1923 Zhukov menjadi komandan yang  mengepalai sebuah resimen, dan pada 1930, memimpin sebuah brigade. Dia  sangat berhasrat dan tertarik dengan teori baru dalam pertempuran, yakni  pertempuran tank (armoured warfare) dan juga terkenal karena  perencanaannya yang matang, dan disiplin yang tinggi. Dia selamat dari  "Pembantaian Besar-besaran" Stalin (dalam bahasa Inggris Great Purge)  yang terjadi di kalangan Tentara Merah pada 1937-1938.
Pada 1938  Zhukov ditunjuk untuk memimpin Pasukan Soviet-Mongolia Pertama, dan  terlibat dalam pertempuran melawan Tentara Kwantung milik Jepang di  perbatasan antara Mongolia dengan Manchukuo yang dikuasai Jepang yang  berlangsung dari 1938 sampai 1939 yang dimulai dengan patroli perbatasan  rutin yang dilakukan pihak Jepang, tetapi melewati perbatasan Uni  Soviet, dan makin memuncak hingga terjadi perang secara besar-besaran  dimana pihak Jepang mengerahkan 80.000 tentara, 180 kendaraan lapis baja  dan 450 pesawat tempur.
Konflik itu mencapai puncaknya pada  Pertempuran Halhin Gol. Zhukov meminta bala bantuan dalam skala besar  dan pada 15 Agustus 1939, dia memerintahkan serangan secara frontal pada  pihak Jepang. Namun Zhukov berhasil memukul mundur dua brigade tank  Jepang lewat manuver yang dinilai berani dan membuahkan hasil, lalu  memerintahkan pasukannya agar maju dan mengapit musuh dari dua sisi  medan pertempuran. Didukung infantri dan artileri, dua grup tempur mobil  berhasil mengepung Pasukan Jepang Keenam dan berhasil merebut tempat  logistik dan suplai pasukan Jepang. Alhasil, kurang dari seminggu, moral  pasukan Jepang rontok dan dikalahkan dengan mudah oleh Tentara Merah  Uni Soviet.
Atas kemenangan melawan Jepang ini, Zhukov  dianugerahi dengan medali penghargaan Pahlawan Uni Soviet. Di luar Uni  Soviet, pertempuran ini kurang begitu terdengar gaungnya, karena pada  saat bersamaan, Perang Dunia II baru saja dimulai. Zhukov memperkenalkan  metode pertempuran yang mengandalkan pasukan lapis baja gerak cepat  (mobile) pada Uni Soviet maupun Sekutu Barat, tetapi tidak begitu  diterima, dan sebagai konsekuensinya, Blitzkrieg yang dilancarkan oleh  Jerman Nazi kepada Perancis pada 1940 tidak terelakkan dan Perancis  kalah telak dalam hitungan hari.
Zhukov kemudian dipromosikan  pada jabatan Jenderal pada 1940, Zhukov langsung menjadi Kepala Staf  Jenderal Tentara Merah pada Januari - Juli 1941 sebelum akhirnya  digantikan oleh Marsekal Boris Shaposhnikov karena bertentangan dengan  Stalin dalam beberapa hal.
Perang Dunia II
Setelah invasi  Jerman ke Uni Soviet pada Juni 1941, Zhukov tidak takut mengemukakan  ketidaksetujuan maupun kritik kepada Stalin dan para petinggi militer  Soviet lainnya. Alhasil, dia dilepas dari jabatannya semula dan dikirim  ke Distrik Militer Leningrad untuk menyusun pertahanan kota tersebut.  Dia berhasil memukul mundur laju gerakan pasukan Jerman di selatan  Leningrad pada musim gugur 1941.
Pada Oktober 1941, ketika  pasukan Nazi makin mendekati Moscow, Zhukov menggantikan posisi Semyon  Timoshenko untuk memimpin pasukan di front pusat dan ditunjuk untuk  mengatur pertahanan kota Moskow. Dia jugalah yang mengatur pengiriman  pasukan dari Rusia Timur Jauh, dimana terdapat pasukan AD Soviet dalam  jumlah masif. Serangan balasan Soviet yang sukses pada Desember 1941  berhasil meluluhlantakkan pasukan Jerman dan menjauhkan mereka dari  ibukota Soviet..[Image: zhukov.jpg]
Pada saat itu, Zhukov sangat  dihargai oleh Stalin atas segala kesuksesannya di medan perang, juga  atas kejujuran dan keterbukaan dalam berpendapatnya. Kesediaan Stalin  untuk menerima kritik dan pendapat dari para jenderal Tentara Merah  tentunya juga merupakan kontribusi yang tidak kecil sehingga dirinya,  dan Uni Soviet, bisa memenangkan Perang Dunia II - bertolak belakang  dengan Hitler yang kerap membungkam dan memecat jenderal yang berani  protes atas rencananya, dimana hal itu juga menjadi kelemahan Hitler.
Pada  1942, Zhukov menjadi Wakil Kepala Komandan Lapangan dan dikirim ke  front barat-daya untuk memegang kendali atas pertahanan kota Stalingrad.  Dibawah kepemimpinan Vasilievsky disana, dia memperkirakan pengepungan  dan penangkapan Pasukan Jerman Keenam pada 1943 akan mengorbankan banyak  jiwa manusia, mungkin mencapai 1 juta. Selama bertugas di Stalingrad,  Zhukov menghabiskan banyak waktu untuk serangan-serangan yang konon  tidak berhasil di Rzhev, Sychevka dan Vyazma, disebut "Pelumat Daging  Rzhev" ("Ржевская мясорубка"), bagaimanapun, Zhukov mengklaim bahwa  segala usahanya selama di Stalingrad sukses, yang menyebabkan Stalin  berpendapat soal tindakan Zhukov:
"Berlawanan dengan klaim  Zhukov, dia sama sekali tidak berkaitan dengan rencana penaklukan  pasukan Jerman di Stalingrad; karena rencana tersebut dikembangkan dan  mulai dijalankan pada musim dingin 1942, dan saat itu Zhukov sedang  bertempur di front lain yang jauh dari Stalingrad."
Pada Januari  1943, dialah yang membuat rencana serangan guna menerobos blokade  pasukan Jerman pada kota Leningrad. Zhukov juga menjadi koordinator  STAVKA pada Pertempuran Kursk, Juli 1943, memainkan peranan penting  dalam perencanaan pertempuran defensif Soviet dan operasi-operasi  ofensif yang mencapai kesuksesan besar. Pertempuran di Kursk menjadi  kekalahan besar pertama Jerman pada musim panas itu dan muncul klaim  bahwa pertempuran Kursk sama menentukannya dengan pertempuran di  Stalingrad.
Menyusul kegagalan Marsekal Kliment Voroshilov,  Zhukov yang menggantikannya sukses mengakhiri kepungan Nazi atas kota  Leningrad pada Januari 1944. Zhukov juga memimpin laju pasukan Soviet  pada 1944 serta serangan terakhir pada Jerman pada 1945, merebut kota  Berlin pada April 1945, dan menjadi petinggi militer Soviet pertama yang  memerintah wilayah pendudukan Soviet di Jerman. Sebagai komandan  militer Soviet paling berjasa pada perang melawan Nazi, Zhukov ditunjuk  menjadi inspektur "Parade Kemenangan" di Lapangan Merah, Moskow, 1945.
Jenderal  Eisenhower, panglima tertinggi pasukan Sekutu di front Eropa Barat,  adalah seorang pengagum Zhukov, dan mereka berdua mengunjungi berbagai  tempat di penjuru Uni Soviet secara bersama tidak lama setelah  kemenangan pihak Sekutu dan Uni Soviet atas Nazi Jerman.
Karier pasca-perang
Sebagai  seorang pahlawan perang dan tokoh militer yang sangat populer, Zhukov  semakin dianggap berbahaya oleh Stalin. Alhasil, pada 1947, dia  dipindahkan untuk bertugas di distrik militer Odessa (yang tentunya jauh  dari Moskwa). Setelah Stalin meninggal dunia pada 1953, Zhukov kembali  ke Moskwa dan menjadi Wakil Menteri Pertahanan pada 1953, dan kemudian  menjadi Menteri Pertahanan pada 1955.
Pada 1953, Zhukov mendukung  keputusan Partai Komunis Soviet paska-Stalin untuk menangkap (dan  kemudian mengeksekusi) Lavrenty Beria, kepala kepolisian negara Uni  Soviet pada waktu itu. Beberapa rumor menyebutkan bahwa Zhukov  sendirilah yang memimpin penangkapan tokoh 'pembelot' itu sementara  Politburo sedang mengadakan pertemuan di Kremlin membahas tentang Beria.
Zhukov  sebagai Menteri Pertahanan Uni Soviet, bertanggung jawab atas invasi  Soviet kepada Hungaria pada Oktober 1956, dan memang benar, dialah yang  mengusulkan invasi itu kepada Khruschev.
Pada 1957, Zhukov  mendukung pihak Nikita Khrushchev dalam persaingan politis dengan para  oposisi yang konservatif, yang dikenal dengan sebutan "Grup Anti-Partai"  yang dipimpin Vyacheslav Molotov. Pidato Zhukov pada rapat pleno Komite  Pusat sangatlah berpengaruh - karena secara langsung dia mendukung  upaya DeStalinisasi yang dilakukan Khrushchev dan menentang para  Stalinis.
Pada Juni 1957, dia diangkat menjadi anggota Presidium  Komite Pusat Partai Komunis Uni Soviet. Bagaimanapun, dia mempunyai  beberapa ketidakcocokan yang cukup signifikan berkaitan dengan masalah  politik dengan Khrushchev dalam hal kebijakan militer. Karena Khrushchev  berniat mengurangi jumlah personil militer AD dan AL Soviet, sementara  mematok kekuatan nuklir strategis sebagai fokus utama kemiliteran Uni  Soviet. Hal itu agar lebih banyak sumber daya manusia maupun SDA di  Soviet dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat  Soviet.
Zhukov mendukung pihak militer dan menolak kebijakan  Khrushchev tersebut. Khrushchev pun menunjukkan bahwa seharusnya Partai  Komunis yang mendominasi atas kemiliteran Tentara Merah, dan bukan  sebaliknya, lalu memberhentikan Zhukov dari jabatannya dan  mengeluarkannya dari Komite Pusat Partai Komunis Uni Soviet pada Oktober  1957. Dalam memoir nya, Khrushchev mengklaim bahwa dia percaya Zhukov  merencanakan suatu kudeta terhadap dirinya.
Setelah Khrushchev  lepas dari tampuk kekuasaan pada Oktober 1964, pemimpin baru Uni Soviet  yakni Leonid Brezhnev serta Aleksei Kosygin mengembalikan Zhukov,  walaupun bukan untuk menduduki kembali segala jabatannya terdahulu.  Brezhnev juga marah ketika pada perayaan Dua Puluh Tahun Kemenangan Uni  Soviet atas Nazi Jerman, Zhukov mendapat penghargaan dan penghormatan  lebih besar daripada dirinya selaku pemimpin Soviet di masa itu. Karena  sebenarnya pada masa Perang Dunia II, Brezhnev hanya seorang Komissar  junior.
Zhukov terus menjadi figur yang populer di Uni Soviet  sampai ketika beliau wafat pada 1974. Beliau dimakamkan dengan upacara  kemiliteran penuh penghormatan.
Penghargaan
Zhukov telah  menerima berbagai macam penghargaan. Khususnya, dia adalah penerima  penghargaan "Hero of the Soviet Union" sebanyak 4 kali. Disamping dia,  hanya Leonid Brezhnev yang juga telah memperoleh 4 kali gelar tersebut.  Zhukov juga menerima gelar "Order of Victory". Selain itu, juga  dianugerahi dengan penghargaan Virtuti Militari dari Polandia.
Lain-lain
Asteroid  2132 yang ditemukan oleh para astronom Soviet kemudian diberi nama  Zhukov. Pada 1995, sewaktu perayaan Ulang Tahun Zhukov ke-100,  Pemerintahan Federasi Rusia membuat 2 jenis penghargaan baru, yakni  Zhukov Order dan Zhukov Medal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar