Jumat, 22 April 2011

Cina Arahkan 800 Rudalnya ke Taiwan

Kapanlagi.com - Jumlah rudal balistik Cina yang diarahkan ke Taiwan dipekirakan mencapai sedikitnya 800 pada tahun depan, kata menteri pertahanan Taiwan Lee Jye hari Rabu.
Tentara Pembebasan Rakyat Cina kini memiliki 700 rudal balistik yang ditujukan ke Taiwan, kata Lee dalam laporan pertamannya di depan sidang parlemen.
"Jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 800 tahun depan," kata Lee memperingatkan.
Lee juga menyerukan perlunya bantuan keuangan sebesar 480 miliar dolar Taiwan (US$15,24 miliar) untuk paket persenjataan dalam upaya menghadapi Cina daratan.
Laporan tersebut muncul satu hari setelah Taipei melancarkan apa yang dikatakan seorang pejabat senior Taiwan sebagai "protes paling keras" terhadap ancaman lewat cara-cara kererasan" oleh Cina, yang hari Selasa menekankan undang-undang anti-pemisahan yang ditujukan kepada Taiwan.
Beijing menekankan bahwa pihaknya siap menggunakan kekuatan untuk membuat pulau itu berlutut.
Alternatif untuk mengambil jalan kekuatan militer adalah reunifikasi damai yang menggunakan model satu negara, dua sistem yang diterapkan Hong Kong, menurut Wang Zhaoguo, wakil ketua Kongres Rakyat Nasional Cina, atau parlemen.
Beijing hari Jumat mengumumkan bahwa pihaknya akan meningkatkan anggaran militernya 12,6% tahun ini menjadi 247,7 miliar yuan (US$29,9 miliar).
Lewat anggaran belanja persenjataan, Taiwan menyerukan pembelian enam sistem anti-rudal Pac-3 buatan AS, enam kapal selam konvensional dan armada pesawat P-3C pemburu kapal selam dari AS untuk 15 tahun yang dimulai tahun ini.
Sejak presiden Taiwan Chen Shui-bian terpilih kembali Maret tahun lalu, Beijing menekankan akan mewujudkan janjinya untuk menggunakan kekuatan militer jika Taiwan meyatakan kemerdekaannya.
Taiwan telah memiliki tiga sistem anti-rudal PAC-2 buatan AS untuk melindungi wilayah Taipei yang lebih besar.
Kementerian pertahanan Taiwan dan Chen sebelumnya mengatakan Cina akan meningkatkan penempatan rudalnya yang diarahkan ke Taiwan.
Lee mengatakan rudal penjelajah darat yang kini ditempatkan Cina juga dapat digunakan "untuk meluncurkan serangan cepat jarak jauh terhadap Taiwan." Para analis militer mengatakan bahwa komando militer, komunikasi, pangkalan udara dan pelabuhan laut Taiwan rawan terkena serangan mendadak rudal Cina.
Jika perang pecah, pasukan tempur elit dan angkatan laut Cina kemungkinan akan menyerang bandara dan pelabuhan laut Taiwan sementara agennya akan melakukan serangan dari dalam, kata Lee.
Cina melihat Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang menunggu disatukan sejak kedua negeri itu terpecah tahun 1949 pada akhir perang saudara.
Kabinet Taipei tahun lalu menyetujui anggaran belanja persenjataan khusus senilai 610,8 miliar dolar Taiwan namun pihak oposisi di parlemen menyebutnya terlalu banyak dan meminta pengurangan menjadi 300 miliar dolar.
Untuk memperoleh persetujuan parlemen, pemerintah bulan lalu mengurangi hampir seperempat biaya paket tersebut.
Dampak Washington memperingatkan akan ada "dampak berkelanjutan" jika Taiwan gagal menyetujui anggaran tersebut, kata beberapa pejabat.
Pihak oposisi juga keberatan dengan anggaran militer itu dan mengatakan langkah itu dapat memicu lomba persenjataan dengan Cina, yang menganggap Taiwan sebagai propinsi yang membangkang.
Amerika serikat tetap menjadi pemasok persenjataan utama ke Taiwan kendati pengakuan diplomatiknya bergeser ke Beijing tahun 1979.
Berdasarkan Undang-Undang Hubungan Taiwan tahun 1979, AS berkewajiban memberikan senjata untuk membantu pertahanan pulau tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar