
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan guna menghentikan kekerasan terhadap para demonstran damai di Timur Tengah dan Afrika Utara.
"Lembaga internasional memiliki tanggung jawab lebih mengenai perkembangan tersebut, sehingga mereka harus bergerak serius dan mengambil tindakan konkrit," ujar Mehmanparast pada konferensi pers mingguannya hari Selasa (19/4), seperti dilaporkan Press TV.
"Sikap bungkam Barat membuktikan bahwa klaim mereka tentang pembelaaan hak asasi manusia bersifat politis dan masyarakat dunia akan mengingat penindasan terhadap rakyat di kawasan serta kebungkaman yang ditunjukkan oleh pemuja HAM," jelasnya.
Ia juga menyerukan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk mengambil sikap dan langkah guna menghentikan kekerasan terhadap demonstran anti-pemerintah. Menurut Mehmanparast, tindakan keras dan intervensi negara-negara lain di Bahrain, merupakan pendekatan yang keliru.
"Sebuah Gelombang kebangkitan telah digulirkan oleh bangsa-bangsa regional. Gerakan itu akan membawa perubahan dalam negeri. Solusi untuk menangani hal ini adalah mendengarkan dan memenuhi tuntutan rakyat," katanya.
Pada kesempatan itu, Mehmanparast juga mengecam negara-negara tertentu yang menuding Iran mencampuri urusan negara lain. "Kebijakan luar negeri Iran adalah tidak mengintervensi negara lain. Sebaliknya, Tehran menghormati kedaulatan negara lain dan membangun hubungan berdasarkan sikap saling menghormati," tegasnya.
"Meski demikian, Iran akan melanjutkan upaya diplomatik untuk membantu menghentikan kekerasan terhadap bangsa-bangsa regional, termasuk di Bahrain," tandasnya.
Mehmanparast juga menyerukan negara-negara regional untuk berhati-hati agar tidak jatuh ke dalam perangkap AS dan rezim Zionis Israel. Ditambahkannya, mereka tengah berupaya memecah negara-negara Muslim untuk melindungi kepentingannya.
Rakyat Bahrain telah mengadakan protes anti-pemerintah sejak 14 Februari lalu. Mereka menuntut reformasi konstitusional serta mengakhiri monarki al-Khalifa. Para demonstran mengatakan bahwa protes akan berlanjut sampai tuntutan mereka untuk kebebasan, monarki konstitusional dan partisipasi proporsional dalam pemerintahan terpenuhi.
Gerakan protes damai di Bahrain disikapi secara represif oleh pemerintah Manama, membuat puluhan demonstran anti-rezim tewas dan banyak lainnya hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar